🔫 Berikut Ini Spesies Endemik Kepulauan Mentawai Kecuali

KecualiMentawai Sumbar Endemik Rabies Kamis, 11 Agustus 2016. Tweet; Padang — Sumatera Barat daerah endemik rabies. Dari Januari hingga Juli 2016 sebanyak 49 kasus positif rabies terjadi merata di 18 kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai. Berkaitan dengan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang hingga hari ini masih bebas rabies Padazona ini aktifitas manusia tidak diijinkan, kecuali kegiatan. (2000) subspesies lignicolor, endemik Kepulauan Mentawai. adalah spesies musang tersendiri. Dikoreksi lagi tahun 2009 oleh Grove et al, Spesies ini merupakan nokturnal omnivora, pakan utama musang luwak atau. Berukmentawai oleh masyarakat lokal disebut sebagai bokoi. Sedangkan dalam bahasa Inggris, binatang endemik Kepulauan Mentawai ini disebut sebagai Pagai Island Macaque, atau Pagai Macaque.Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), monyet langka ini dinamakan Macaca pagensis yang bersinonim dengan Macaca mentaveensis (de Beaux, 1923). Katakunci: primata endemik, bilou, metode garis transek, monogami PENDAHULUAN Indonesia memiliki satwa primata endemik, salah satunya yaitu bilou (Hylobates klossii), yang termasuk ke dalam genus Hylobates. Bilou merupakan satwa primata endemik Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Bilou dapat ditemukan di empat pulau di Kepulauan Mentawai Hutanhujan tropis di Indonesia tersebar di wilayah pulau Kalimantan, pulau Sumatera, dan pulau Papua. Pembahasan Flora dan fauna di dunia tersebar tidak merata. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor berikut: • Klimatik, yaitu faktor persebaran yang dipengaruhi oleh kondisi iklim, seperti curah hujan, tekanan udara, dan angin. 4Primata Endemik Kepulauan Mentawai yang Terancam Punah. Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dikenal dengan keunikan budaya yang masih terjaga serta kawasan pantai eksotis dengan ombak besar. Tak heran jika Mentawai sering jadi tujuan liburan para peselancar dari berbagai negara. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau utama yang Hewanlangka yang ada di Indonesia yang kedua adalah Anoa. Hewan dari genus Bubalus ini adalah hewan endemik Pulau Sulawesi. Ada dua jenis spesies yaitu anoa dataran rendah (Bubalus depressiconis)dan anoa pegunungan (Bubalus quarlesi). Ancaman kepunahan terjadi karena perburuan. Habitat asli Anoa memang di hutan. Berikutdaftar binatang dari kelas mamalia yang paling langka di Indonesia berdasarkan jumlah spesies (populasi) dan status konservasi yang diberikan oleh IUCN Redlist sebagai critically endangered (kritis). Endemik Kepulauan Mentawai. Populasi ekor (2006). 9. Kanguru Pohon Mantel Emas (). Endemik Papua, populasinya N/A 5) Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Subspesies harimau ini tinggal 400--500 ekor. (6) Beruk mentawai (Macaca pagensis). Satwa endemik dan langka dari Kepulauan Mentawai ini mempunyai populasi antara 2.100--3.700 ekor. (7) Orang utan sumatera (Pongo abelii). . Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya baik flora maupun fauna. Hal ini bisa terlihat dari 2 juta spesies tumbuhan flora di dunia, sebanyak 60 persennya ada di Indonesia begitupun dengan hewan fauna yang mencapai sekitar 220 ribu jenis. Kekayaan hayati yang melimpah ini lantaran letak Indonesia yang berada di daerah tropik. Sehingga Indonesia memiliki keanekaragaman hayati biodiversity yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik iklim sedang dan kutub iklim kutub. Maka tidaklah mengherankan jika Indonesia dikenal sebagai negara “mega biodiversity” atau negara “megadiversity”. Ini tak lain karena keanekaragaman hayati di Indonesia sangatlah lengkap, bahkan dikenal sebagai yang terlengkap di dunia. Disamping itu, Indonesia memiliki sejumlah spesies endemik tertinggi di dunia. Dimana spesies endemik ini merupakan spesies local, unik, dan hanya ditemukan di daerah atau pulau tertentu. Jumlah spesies endemik yang tertinggi ditemukan di Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Mentawai di Pantai Barat Sumatera. Keanekaragaman Flora di Indonesia Keanekaragaman hayati di Indonesia, dari jenis flora misalnya, terlihat dengan adanya sekitar 25 ribu jenis flora sedangkan lumut ada 35 ribu jenis. Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Papua. Selain itu, Distribusi flora dipengaruhi faktor geologi yaitu paparan Sahul di bagian timur dan paparan sunda di bagian barat. Dataran Sunda Flora dataran sunda flora asiatis memiliki karakteristik tumbuhan kayu berharga, heterogen, hijau sepanjang tahun. Flora dataran sunda tersebar di wilayah sumatera, Kalimantan dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Contohnya, Kantong semar famili Dipterokarpaseae dan Pohon keruing. Baca juga Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Dataran Peralihan Flora dataran peralihan ditemukan hutan hujan tropis dan hutan musim. Flora hutan musim memiliki karakteristik pohon lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis, saat musim kemarau daun berguguran, sedangkan pada musim hujan tumbuhan mulai bertunas dan daun melebar. Flora peralihan tersebar di wilayah Jawa, Nusa Tenggara dan sebagian maluku. Contohnya, leda Euacalyptus deglupta yang memiliki batang berwarna-warni. Dataran Sahul Flora dataran sahul atau bagian timur yaitu Papua terdapat hutan sabana. Karakteristik flora di hutan sabana diantaranya hamparan padang rumput, semak belukar, pohon rendah. Contohnya, Pinus, Cemara, Sagu, dan Pala Myristicaceae. Keanekaragaman Fauna di Indonesia Penyebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia, bahkan jenis hewan di Indonesia terdapat sekitar 220 ribu. Adapun garis yang membagi fauna di Indonesia yaitu garis Wallace kawasan Indonesia bagian barat dan garis Weber kawasan Indonesia bagian Timur. Fauna di Indonesia dikelompokan berdasarkan persamaannya dibagi menjadi 3 daerah biogeografi yaitu, wilayah oriental, wilayah peralihan, dan wilayah Australia. Wilayah Oriental Fauna wilayah oriental memiliki karakteristik burung berkicau dan warna kurang indah, mamalia relatif berukuran besar dan berbagai jenis kera. Wilayah Peralihan Fauna wilayah peralihan memiliki ciri-ciri khas diantaranya endemik, bulu jarang hingga tidak ada, diitemukan burung yang khas di wilayah tersebut dan dapat ditemukan beberapa hewan langka di wilayah ini. Wilayah Australia Fauna wilayah oriental memiliki karakteristik burung-burung beragam dan berwarna indah, mamalia relatif berukuran kecil dan berkantung. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiFauna di IndonesiaFlora dan FaunaFlora di INdonesiaKeanekaragaman hayatiKeanekaragaman Hayati di Indonesiakekayaan HayatiKelas 10 Padang - Departemen Biologi Universitas Andalas dan Swara Owa akan melakukan survei terhadap enam primata endemik Mentawai yang terancam punah di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada 8-23 Juni itu dilakukan karena semakin terancamnya habitat enam primata endemik Mentawai tersebut akibat penebangan hutan secara besar-besaran dalam setahun terakhir yang mengurangi habitat mereka. Penebangan hutan legal terjadi akibat mudahnya pengurusan izin pemanfaatan kayu yang dikeluarkan pemerintah di hutan Kepulauan Mentawai terdapat enam spesies primata dari empat genus yang hanya dapat ditemukan di sana. Keenamnya kini berstatus terancam punah endangered. Keenam primata endemik Mentawai itu adalah Owa Mentawai Hylobates klossii atau Bilou, Simakobu Pagai Simias concolor, Joja Mentawai Presbytis potenziani, Joja Siberut Presbytis siberu, Beruk Pagai Macaca pagensis, dan Beruk Siberut Macaca siberu.Pohon habitat primata di hutan Berkat, Tuapeijat, Sipora Kepulauan Mentawai yang ditebang pada Juni 2023.Foto FebriantiKoordinator Survei Primata Mentawai dari Universitas Andalas, Rizaldi, mengatakan Departemen Biologi Unand dan Swara Owa, lembaga konservasi primata di Yogyakarta, bekerja sama untuk melakukan survei primata di keempat pulau besar di Kepulauan Mentawai, yaitu Pulau Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai ancaman yang dihadapi primata endemik Mentawai tersebut semakin meningkat dengan terjadinya deforestasi hutan akibat penebangan.“Ini yang paling kita khawatirkan, primata akan kehilangan habitat, degradasi hutan atau gangguan terhadap habitatnya saja sudah bisa menurunkan jumlah populasi primata, apalagi kalau hutannya di-clearing, itu akibatnya akan sangat parah,” kata Rizaldi kepada Minggu, 4 Juni mengatakan karena kondisi kerusakan habitat primata pada keempat pulau di Kepulauan Mentawai itu, maka perlu dilakukan survei lapangan untuk mengumpulkan informasi terbaru terkait status konservasi primata tersebut dan habitatnya saat “Dalam survei ini kita tidak hanya fokus pada berapa jumlah populasi primatanya saja, tetapi juga mau mensurvei bagaimana kondisi populasinya saat ini. Kondisi habitatnya, di mana primata yang bisa ditemukan dan di mana yang tidak ditemukan, kemudian ancamannya apa, itu yang perlu kita ketahui,” akan dilaksanakan oleh 20 mahasiswa Biologi Universitas Andalas, mahasiswa Kehutanan Universitas Muhamadiyah Padang dan tim dari Malinggai Uma, lembaga konservasi di Siberut. Survei dilakukan pada keempat pulau utama, yaitu Pagai Utara, Pagai Selatan, Sipora, dan Siberut. Khusus di Siberut survei dilakukan di luar kawasan konservasi Taman Nasioanal Director Swara Owa Arif Setiawan mengatakan Kepulauan Mentawai merupakan salah satu prioritas global dalam konservasi spesies primata endemik. Khusus primata endemik Mentawai menjadi perhatian lembaga konservasi dunia karena melihat keterancamannya yang saat ini semakin meningkat.“Sejak 2015 IUCN sudah mulai memberi perhatian kepada primata Mentawai dan kegiatan survei ini didanai Manday Nature, sebuah lembaga konservasi dari Singapura. Ini juga rekomendasi dari IUCN,” kata Arif yang juga peneliti primata dan anggota IUCN primate specialist primata ini juga untuk mengumpulkan semua data research tentang primata Mentawai di luar kawasan konservasi Taman Nasional Siberut. “Kita nggak punya update terbaru tentang primata Mentawai, terakhir hanya update populasi Bilou pada 2015 dari hasil penelitian saya, yang lainnya data lama,” update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. Jakarta - Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia TSI dan Taman Nasional Siberut melakukan kegiatan survey keanekaragaman jenis-jenis primata endemik Kepulauan Mentawai pada Juli 2017 hingga Maret - April 2018. Hasil survey tersebut menunjukkan data bahwa populasi empat jenis primata endemik di Kepulauan Mentawai cenderung menurun. Adapun 4 jenis primata endemik tersebut di antaranya bilou atau siamang kerdil Hylobates klosii, joja atau lutung mentawai Presbytis potenziani, monyet ekor babi Simias concolor dan bokkoi atau beruk Mentawai Macaca pagensis. Keempat jenis primata ini tersebar merata di daerah Researcher Taman Safari Indonesia, Walberto Sinaga, menjelaskan laju penurunan populasi primata endemik ini diakibatkan oleh beberapa faktor. "Faktornya perburuan liar, rusaknya habitat akibat deforestasi, dan perambahan hutan. Penurunan populasi juga disebabkan adanya ancaman manusia yang mencakup perburuan dan hilangnya habitat karena manusia terus menebang hutan-hutan tropis secara besar-besaran, membangun jalan, pemekaran wilayah, dan menambang," jelas Walberto kepada detikcom Kamis 25/10/2018. Walberto turut mengungkapkan menurunnya populasi memang tidak bisa dikatan langsung terancam punah. Melainkan harus melalui kajian penelitian terlebih dahulu. "Akan tetapi jika di suatu daerah pernah dilakukan penelitian populasi dengan temuan jumlah yang besar dan dalam beberapa tahun kemudian dilakukan penelitian kembali tidak ditemukan atau populasi menurun, maka spesies dapat dikatakan terancam. Untuk mempertahankan keragaman genetik primata, minimal populasi berukuran 50-500 individu agar populasi dapat berkembang biak," atau beruk Mentawai menjadi salah satu primata endemik Kepulauan Mentawai yang populasinya menurun Foto Dok Taman Safari IndonesiaOleh karena itu, TSI melakukan survey ini demi mengetahui jenis-jenis, populasi, dan penyebaran primata endemik Kepulauan Mentawai serta mengindentifikasi tindakan-tindakan konservasi lanjutan yang akan dilakukan ke depannya."Langkah pertama Taman Safari Indonesia dalam mengatasi penurunan populasi primata endemik di Kepulauan Mentawai dengan cara melakukan penelitian dahulu terhadap jumlah populasi di alam. Selanjutnya melakukan kegiatan konservasi melalui program monitoring populasi satwa, membantu Taman Nasional Siberut membangunkan kandang sementara untuk primata yang disita dan akan dilepaskan balik ke hutan," depannya, TSI juga akan melakukan konservasi edukasi untuk masyarakat Mentawai yang hidup dekat dengan tempat tinggal primata tersebut. Dimulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA dengan tujuan agar masyarakat teredukasi sejak dini mengenai pentingnya konservasi satwa primata. "Dari sisi pencegahan terhadap satwa primata endemik dilakukan koordinasi antar tokoh adat, tokoh pemuda, instansi pemerintah, dan lembaga-lembaga yang terkait terhadap kawasan di Kepulauan Mentawai," pungkasnya. ega/idr

berikut ini spesies endemik kepulauan mentawai kecuali