♟️ Puisi Mandarin Tentang Kehidupan
Penaguruku Tak pernah bosan menari-nari di diriku Menuliskan banyak warna di jiwaku Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku Pena guruku hebat Karena penanya aku tak telat Tugas-tugasku tak lambat Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat Pena guruku sangat mengagumkan Aku pun terbuai angan Dunia akan kuguncangkan Menuju sebuah pencapaian
Tentangdunia, aku lebih setia untukmu. Sepenuh ruh jasadku. Kuat, dalam bara dan gelombang. Pundak dan dada, tempat pulang. Di pelukmu aku tenang. Rias dunia menggoda. Bahasa tegarku bersuara. Aku memilih ikatan surga. Yang baka. Melibas ombang-ambing prahara. Teguh mengikat kita. Sehidup seumur hayat. Tetap menggenggam, lekat. Nafas kesetiaan.
Beranda» puisi tentang kehidupan » puisi tentang kehidupan. puisi tentang kehidupan. Kala Perjalananku. Senin, 27/02/2017 - 12:40 — M chairul umam. Puisi | puisi tentang kehidupan; Kupandangi jarum jam yang selalu bergerak. Bergerak tanpa kau perintah. Bergerak tanpa kau minta ia untuk diam .
Awalpuisi: Ketika keputusasaan tumbuh dalam diri saya dan saya terbangun di malam hari setidaknya dalam ketakutan akan kehidupan saya dan kehidupan anak-anak saya, saya pergi dan berbaring di mana drake kayu bersandar dalam keindahannya di atas air, dan bangau besar memberi makan . Saya datang ke kedamaian hal-hal liar
Dibawahini terdapat beberapa kumpulan puisi tentang keluarga 3 bait yang dapat menjadi referensimu: a. Puisi "Ibu, Pelita Hidupku" Ibu, Kehadiranmu sungguh menghangatkanku Tuntunanmu menyelamatkanku Meski terkadang keras seperti baja Namun kau lembut seperti sutra ibu Kesabaranmu lah yang mengubahkanku Untaian doamu lah yang membersihkan jiwaku
.
Puisi Singkat tentang Kehidupan, Foto/Unsplash/Camille MinoufletPuisi Singkat tentang Kehidupan Puisi Singkat tentang Kehidupan, Foto/Unsplash/Rowan HeuvelDunia itu unik dan penuh warnaAda senang ada gelisahSemua saling berjalan beriringanTak ada yang abadi, semua berubah Berlalu dalam sepi, larut dalam itu terus bergerak majuEntah suka atau tidak,Kita digiring untuk terus melangkahMenuju ajak kematian, kita akan berpulangCerita keteladanan membuat aku merasa mualSemua kurasa sudah cukup, aku ingin memuntahkannyaMual dengan apa yang ada padakuMemuntahkan semua yang menjadi milikkuBagaimana bisa?Atau hanya aku yang tidak bisaTerdiam bagai patung, mencerna tanpa memperoleh maknaDalam satu atau dua, mati menjadi lebih terpujiBelajar lebih banyak untuk mengerti tanpa berkuasa atas diri kau pahami tentang wangi saat gerimis membelai bumiRasa yang kuat seolah mengalun menyalami memberi damaiPembawa harapan, menyinarkan keluh kesahPadanya ada salam yang langit titipkanUntuk mereka dengan tabah menguatkan sabar di setiap detikLaju lembut, tak membiarkan satu lubang semut tanpa rejekiKau akan terpesona saat genangan hujan mulai surutTerkumpul jauh hingga samudra luasBekas jejak subur adalah buang aku pada tempat terdamai yang pernah aku singgahiDalam pakaian tercantik dengan wangi yang sangat senang untuk terus aku endusBila ada cermin mungkin tak akan aku menoleh langitTerlalu sibuk dan takjub aku dengan apa yang menjadi milikku saat iniIni bukan malam perkawinan, aku mengertiGaun putih dengan riasan cantik meski tak nampak pantulanku di tanah hijauBeratapkan langit berbintang satu-satunya saksiAku indah dalam kepungan peti malamGetaran-getaran halusMenggenggam lurusDalam detik iniIngin ku selimutiBayang-bayang sepiAku kehilangan bayangmuKusapu bekas bayangmuAku masih seperti kemarinMenanti dalam heningNamun kau tak bergemingMenuju ke arahkuEntahlah… mungkin aku harus berlaluMengalah pada waktuKarena aku didirimuHanya sebagai sosok semuAku cukup berdiri disiniTanpa segala sesuatu tentangmuSejak awal kumemulai mengenal duniaSejak itu juga kumemulai memahami arti hidupBanyak kisah yang telah aku lewatiDemi mengejar impianSemua kisah itu tak dapat ku lupakan dari memorikuTentang perjuangan kehidupanku untuk meraih impiankuWalau banyak rintangan yang harus dihadapiNamun bukan itu yang membuatku harus menyerahKarna kehidupan ini butuh kerja keras dan pengorbanan yang luar biasaMaka itu tak ada kata menyerah sebelum mencapai impian yang penuh harapanHadirmu... bagai kertas putih tanpa tintaHadirmu... membawa senyum makna bahagiaEngkau datang dengan jeritan IbumuDan kau datang dengan awal tangismu...Namun... Waktu tak berpihak padamuJerit ibumu menjadi dukaTangismu telah tiadaEngkau pun pergi begitu sajaKini... Bahagia telah menjadi dukaSenyum merah muda telah tiadaHadirmu hanya sementaraEngkau sosok kertas putih tanpa tinta
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Latar BelakangTerdapat beberapa sajak mandarin yang dapat digunakan untuk belajar, salah satunya adalah Rindu di Hening Malam ini. Sajak ini sangat populer, bahkan dalam perayaan ulang tahun si penulis Li Bai di kampung halaman keduanya di Sicuan, penduduk sekota sama-sama menguman- dangkan sajak ini sewaktu pembukaan pesta. Ada yang mengatakan bahwa sajak ini ditulis di tahun 727M di Anlu, Hubei. Waktu itu Li Bai baru berusia 26 bahasa aslinya, keindahan sajak ini terletak pada fakta bahwa hanya dengan 20 huruf sederhana yang diangkat dari sekeliling, Li Bai sanggup melukiskan kesunyian di malam terang bulan musim gugur. Kata sudahkah di baris kedua dalam terjemahan ini sebenarnya berarti curiga. Namun untuk pertahankan bentuk aslinya dalam 20 kata, saya memakai kata "sudahkah" untuk mengungkapkan keraguan-raguannya itu. Karena begitu melihat tanah di depan pagar sumur yang keputihan, dia curiga apakah cuaca sudah begitu dingin dan embun beku sudah mulai menyelimuti tanah? Tapi begitu dia mendongak, terlihat rembulan terang benderang di langit dan sadarlah dia kalau itu bukan embun beku. Namun begitu dia menundukkan kepala, rindu akan kampung halaman pun datang mengusik. Keduapuluh huruf ini kemudian hari terangkum dalam empat huruf 望月思鄉, atau "menatap bulan rindu kampung." Walaupun kata wang yue terdiri dari dua huruf wang berarti menatap dan yue bulan, namun kedua kata ini digabung juga berarti bulan purnama, sehingga ungkapan ini juga bisa berarti, "bulan purnama rindu kampung." Seorang pelukis cilik melukiskan keempat kata itu dalam lukisan tradisional Tiongkok seperti yang terlihat di samping ini. Puisi dan Terjemahan 静夜思 Jìngyè sī床前明月光 chuáng qián míngyuèguāng疑是地上霜 yí shì dìshàng shuāng举头望明月 jǔ tóu wàng míng yuè 低头思故乡 dītóu sī gùxiāngTerjemahan Bahasa Inggristhinking at night 1 2 3 4 5 Lihat Humaniora Selengkapnya
puisi mandarin tentang kehidupan